Minggu, 01 September 2019

Jumat, 30 Agustus 2019

METODE PEMBAYARAN MESIN KANGEN WATER

Kabar gembira, bagi Anda peminat serius dan berkeinginan untuk memiliki Mesin Pengolah Air Sehat tanpa mengganggu keuangan bulanan Anda bisa melakukan pembayaran dengan cicilan 0%.

Jaman now jangan malu dengan cicilan bukan berarti Anda tidak punya uang, jaman now itu biasa ngapain bayar cash kalo bisa cicilan 0 % itulah hebatnya bisnis jaman now.

Supaya lebih jelas berikut kami infokan cara/ metode pembayaran :

1. Cash
2. Swipe/gesek kartu kredit
3. Cicilan 0 %
4. Auto Debet
5. Pinjaman Dana Tunai


1. CASH
    Untuk pembelian mesih hanya bisa dilakukan dengan cara mentransfer via ATM, penyetoran tunai
    ke Bank, Internet Banking dan Mobile Banking kepada PT. ENAGIC INDONESIA:
   
    BANK .        : BCA
    NO REK .    : 0943-064-064
    KCU .          : RAWAMANGUN

    BANK .        : CIMB NIAGA
    NO REK .    : 085-01-01767-007
    KCP .          : GRAHA NIAGA SUDIRMAN

    BANK .        : MANDIRI
    NO REK .    : 122-00-0631-00-34
    KCU .          : PLAZA INDONESIA

Notes :
Untuk transfer ke dari Bank yang berbeda harus menggunakan fasilitas RTGS agar transaksi dapat lebih cepat masuk ke rekening PT. ENAGIC INDONESIA

2. SWIPE/ Gesek kartu kredit
    Pembayaran dengan metode ini hanya bisa dilakukan di kantor PT. Enagic Indonesia, Plaza
    Indonesia ( The Office Plaza )

3. Cicilan 0 %
    Pembayaran dengan metode ini berlaku untuk min. 3 bln, 6 bln, 12 bln, 24 bln. Dengan kriteria
    kartu kredit BII baik VISA maupun MASTER.

   Kartu kredit BCA baik VISA maupun MASTER hanya bisa dengan jangak waktu 3 bln, 6 bln, 12
   bln.
 
   Notes : Ketentuan dan Persyaratan berlaku.

4. AUTO DEBET
    sengaja tidak kami anjurkan karena selain proses yang panjang juga ada keharusan : 
    > Uang DP       : 30 % 
    > Biaya adm .   : Rp.  900.000,-
    > PPN .             : 10 %
   

Selengkapnya jangan sungkan hubungi kami.

Next " Price List Product "

Michael
WA 085894436642
mike@enagic-thang.com

Senin, 26 Agustus 2019

Minum air bebas mikroplastik


Sebuah penelitian dari State University of New York of Fredonia mengungkap bahwa air minum kemasan di dunia termasuk Indonesia terkontaminasi partikel plastik super kecil atau mikroplastik. 

Studi terbaru itu menguji 250 botol air minum kemasan dari beragam merek di antaranya dari Brasil, China, India, Indonesia, Thailand, dan Amerika serikat. Hasilnya, partikel mikroplastik ditemukan pada 93 persen sampel air minum terkenal seperti Aqua, Aquafina, Evian, dan Nestle Pure Life. Merek-merek itu beredar di Indonesia.

Hasil penelitian itu belum bisa menjelaskan risiko kesehatan dengan jelas. Hanya saja mereka sempat mengungkapkan bahwa ada kemungkinan mikroplastik bisa menyebabkan berbagai penyakit. 

"Ada hubungan dengan peningkatan jenis kanker tertentu, menurunkan jumlah sperma, ADHD, dan autisme," kata Sherri Mason, kepala penelitian dari State University of New York of Fredonia dikutip dari AFP

Source : http://snip.ly/1yaig5

Cara aman minum air : Manfaatkan Mesin Pengolah Air Sehat " LEVELUX SD 501 "

Berikut adalah video bagaimana memanfaatkan " LEVELUX SD 501 "




Sabtu, 20 Juli 2019

PELUANG BISNIS UNTUK PARA GURU

Kabar Gembira untuk Para Guru Millenial..

APPS MOBIL untuk GURU

Affiliate yang luar biasa,

Pada era digital sekarang ini, guru dituntut untuk menjadi guru milenial dengan lebih kreatif dan inovatif dalam menghadirkan pembelajaran yang berkualitas.

Kami hadirkan platform aplikasi mobile khusus untuk guru Indonesia dengan harapan menjadi salah satu solusi digital dalam menjawab tantangan perkembangan zaman.

Anda, para affiliate dapat membantu guru Indonesia untuk menggunakan produk mobile app guru (Teacher Apps), pada produk basic dengan harga
Rp 1.500.000 dan ( SV Rp 500.000,-. ---->> sebagai dasar perhitungan komisi sebesar 25 % dan belum termasuk bonus komisi pairing ).

Mobile App guru ini, dapat membantu meningkatkan kualitas guru dan memudahkan guru dalam memperbaharui berbagai informasi pembelajaran seperti materi e-book, jadwal ulangan, video pembelajaran, nilai siswa, pengumuman, dan masih ada menu menarik lainnya.

Dengan mobile apps, kini materi pelajaran akan selalu ada dalam satu genggaman aplikasi.

Mari gunakan aplikasi guru sekarang juga dan jadilah #AgentOfChange menuju #IndonesiaGoesMobile!

Salam luar biasa!

Info lainnya silahkan buka 

Michael T.
Apps Mobile Affiliate
WA 08119770282
Please joint at https://bit.ly/2rc2pLM









Hubungan Pikiran dan Tindakan Positive terhadap kesehatan

Just share info sehat kesaksian teman...

Kami sedang antri periksa kesehatan. Dokter yang kami kunjungi ini termasuk dokter sepuh –berusia sekitar tujuh puluhan- spesialis penyakit...

“Silakan duduk,” sambut dr.Paulus.
Aku duduk di depan meja kerjanya, mengamati pria sepuh berkacamata ini yang sedang sibuk menulis identitasku di kartu pasien.

“Apa yang dirasakan, Mas?”

Aku pun bercerita tentang apa yang kualami sejak 2013 hingga saat ini. Mulai dari awal merasakan sakit maag, peristiwa-peristiwa kram perut, ambruk berkali-kali, gejala dan vonis tipes, pengalaman opnam dan endoskopi, derita GERD, hingga tentang radang duodenum dan praktek tata pola makan Food Combining yang kulakoni.

“Kalau kram perutnya sudah enggak pernah lagi, Pak,” ungkapku, “Tapi sensasi panas di dada ini masih kerasa, panik juga cemas, mules, mual. Kalau telat makan, maag saya kambuh. Apalagi setelah beberapa bulan tata pola makan saya amburadul lagi.”

“Tapi buat puasa kuat ya?”

“Kuat, Pak.”

“Orang kalau kuat puasa, harusnya nggak bisa kena maag!”

Aku terbengong, menunggu penjelasan.

“Asam lambung itu,” terang Pak Paulus, “Diaktifkan oleh instruksi otak kita. Kalau otak kita bisa mengendalikan persepsi, maka asam lambung itu akan nurut sendiri. Dan itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang puasa.”

“Maksudnya, Pak?”

“Orang puasa ‘kan malamnya wajib niat to?”

“Njih, Pak.”

“Nah, niat itulah yang kemudian menjadi kontrol otak atas asam lambung. Ketika situ sudah bertekad kuat besok mau puasa, besok nggak makan sejak subuh sampai maghrib, itu membuat otak menginstruksikan kepada fisik biar kuat, asam lambung pun terkendali. Ya kalau sensasi lapar memang ada, namanya juga puasa. Tapi asam lambung tidak akan naik, apalagi sampai parah. Itu syaratnya kalau situ memang malamnya sudah niat mantap. Kalau cuma di mulut bilang mau puasa tapi hatinya nggak mantap, ya tetap nggak kuat. Makanya niat itu jadi kewajiban, ‘kan?”

“Iya, ya, Pak,” aku manggut-manggut nyengir.

“Manusia itu, Mas, secara ilmiah memang punya tenaga cadangan hingga enam puluh hari. Maksudnya, kalau orang sehat itu bisa tetap bertahan hidup tanpa makan dalam keadaan sadar selama dua bulan. Misalnya puasa dan buka-sahurnya cuma minum sedikit. Itu kuat. Asalkan tekadnya juga kuat.”

Aku melongo lagi.

“Makanya, dahulu raja-raja Jawa itu sebelum jadi raja, mereka tirakat dulu. Misalnya puasa empat puluh hari. Bukanya cuma minum air kali. Itu jaman dulu ya, waktu kalinya masih bersih. Hahaha,” ia tertawa ringan, menambah rona wajahnya yang memang kelihatan masih segar meski keriput penanda usia.

Kemudian ia mengambil sejilid buku di rak sebelah kanan meja kerjanya. Ya, ruang praktek dokter dengan rak buku. Keren sekali. Aku lupa judul dan penulisnya. Ia langsung membuka satu halaman dan menunjukiku beberapa baris kalimat yang sudah distabilo hijau.

“Coba baca, Mas: ‘mengatakan adalah mengundang, memikirkan adalah mengundang, meyakini adalah mengundang’. Jadi kalau situ memikirkan; ‘ah, kalau telat makan nanti asam lambung saya naik’, apalagi berulang-ulang mengatakan dan meyakininya, ya situ berarti mengundang penyakit itu. Maka benar kata orang-orang itu bahwa perkataan bisa jadi doa. Nabi Musa itu, kalau kerasa sakit, langsung mensugesti diri; ah sembuh. Ya sembuh. Orang-orang debus itu nggak merasa sakit saat diiris-iris kan karena sudah bisa mengendalikan pikirannya. Einstein yang nemuin bom atom itu konon cuma lima persen pendayagunaan otaknya. Jadi potensi otak itu luar biasa,” papar Pak Paulus.

“Jadi kalau jadwal makan sembarangan berarti sebenarnya nggak apa-apa ya, Pak?”

“Nah, itu lain lagi. Makan harus tetap teratur, ajeg, konsisten. Itu agar menjaga aktivitas asam lambung juga. Misalnya situ makan tiga kali sehari, maka jarak antara sarapan dan makan siang buatla sama dengan jarak antara makan siang dan makan malam. Misalnya, sarapan jam enam pagi, makan siang jam dua belas siang, makan malam jam enam petang. Kalau siang, misalnya jam sebelas situ rasanya nggak sempat makan siang jam dua belas, ya niatkan saja puasa sampai sore. Jangan mengundur makan siang ke jam dua misalnya, ganti aja dengan minum air putih yang banyak. Dengan pola yang teratur, maka organ di dalam tubuh pun kerjanya teratur. Nah, pola teratur itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang yang puasa dengan waktu buka dan sahurnya.”

“Ooo, gitu ya Pak,” sahutku baru menyadari.

“Tapi ya itu tadi. Yang lebih penting adalah pikiran situ, yakin nggak apa-apa, yakin sembuh. Allah sudah menciptakan tubu kita untuk menyembuhkan diri sendiri, ada mekanismenya, ada enzim yang bekerja di dalam tubuh untuk penyembuhan diri. Dan itu bisa diaktifkan secara optimal kalau pikiran kita optimis. Kalau situ cemas, takut, kuatir, justru imunitas situ turun dan rentan sakit juga.”

Pak Paulus mengambil beberapa jilid buku lagi, tentang ‘enzim kebahagiaan’ endorphin, tentang enzim peremajaan, dan beberapa tema psiko-medis lain tulisan dokter-dokter Jepang dan Mesir.

“Situ juga berkali-kali divonis tipes ya?”

“Iya, Pak.”

“Itu salah kaprah.”

“Maksudnya?”

“Sekali orang kena bakteri thypoid penyebab tipes, maka antibodi terhadap bakteri itu bisa bertahan dua tahun. Sehingga selama dua tahun itu mestinya orang tersebut nggak kena tipes lagi. Bagi orang yang fisiknya kuat, bisa sampai lima tahun. Walaupun memang dalam tes widal hasilnya positif, tapi itu bukan tipes. Jadi selama ini banyak yang salah kaprah, setahun sampai tipes dua kali, apalagi sampai opnam. Itu biar rumah sakitnya penuh saja. Kemungkinan hanya demam biasa.”

“Haah?”

“Iya Mas. Kalaupun tipes, nggak perlu dirawat di rumah sakit sebenarnya. Asalkan dia masih bisa minum, cukup istirahat di rumah dan minum obat tipes. Sembuh sudah. Dulu, pernah di RS Sardjito, saya anjurkan agar belasan pasien tipes yang nggak mampu, nggak punya asuransi, rawat jalan saja. Yang penting tetep konsumsi obat dari saya, minum yang banyak, dan tiap hari harus cek ke rumah sakit, biayanya gratis. Mereka nurut. Itu dalam waktu maksimal empat hari sudah pada sembuh. Sedangkan pasien yang dirawat inap, minimal baru bisa pulang setelah satu minggu, itupun masih lemas.”

“Tapi ‘kan pasien harus bedrest, Pak?”

“Ya ‘kan bisa di rumah.”

“Tapi kalau nggak pakai infus ‘kan lemes terus Pak?”

“Nah situ nggak yakin sih. Saya yakinkan pasien bahwa mereka bisa sembuh. Asalkan mau nurut dan berusaha seperti yang saya sarankan itu. Lagi-lagi saya bilang, kekuatan keyakinan itu luar biasa lho, Mas.”

Dahiku berkernyit. Menunggu lanjutan cerita.

“Dulu,” lanjut Pak Paulus, “Ada seorang wanita kena kanker payudara. Sebelah kanannya diangkat, dioperasi di Sardjito.
Nggak lama, ternyata payudara kirinya kena juga. Karena nggak segera lapor dan dapat penanganan, kankernya merembet ke paru-paru dan jantung. Medis di Sardjito angkat tangan.

Dia divonis punya harapan hidup maksimal hanya empat bulan.”

“Lalu, Pak?” tanyaku antusias.

“Lalu dia kesini ketemu saya. Bukan minta obat atau apa.
Dia cuma nanya; ‘Pak Paulus, saya sudah divonis maksimal empat bulan.

Kira-kira bisa nggak kalau diundur jadi enam bulan?’

Saya heran saat itu, saya tanya kenapa.

Dia bilang bahwa enam bulan lagi anak bungsunya mau nikah, jadi pengen ‘menangi’ momen itu.”

“Waah.. Lalu, Pak?”

“Ya saya jelaskan apa adanya. Bahwa vonis medis itu nggak seratus persen, walaupun prosentasenya sampai sembilan puluh sembilan persen,
tetap masih ada satu persen berupa kepasrahan kepada Tuhan yang bisa mengalahkan vonis medis sekalipun.
Maka saya bilang; sudah Bu, situ nggak usah mikir bakal mati empat bulan lagi.
Justru situ harus siap mental, bahwa hari ini atau besok situ siap mati.
Kapanpun mati, siap!
Begitu, situ pasrah kepada Tuhan, siap menghadap Tuhan kapanpun. Tapi harus tetap berusaha bertahan hidup.”

Aku tambah melongo. Tak menyangka ada nasehat macam itu.
Kukira ia akan memotivasi si ibu agar semangat untuk sembuh, malah disuruh siap mati kapanpun.
O iya, mules mual dan berbagai sensasi ketidaknyamanan sudah tak kurasakan lagi.

“Dia mau nurut. Untuk menyiapkan mental siap mati kapanpun itu dia butuh waktu satu bulan.
Dia bilang sudah mantap, pasrah kepada Tuhan bahwa dia siap.
Dia nggak lagi mengkhawatirkan penyakit itu, sudah sangat enjoy.
Nah, saat itu saya cuma kasih satu macam obat. Itupun hanya obat anti mual biar dia tetap bisa makan dan punya energi untuk melawan kankernya.

Setelah hampir empat bulan, dia check-up lagi ke Sardjito dan di sana dokter yang meriksa geleng-geleng. Kankernya sudah berangsur-angsur hilang!”

“Orangnya masih hidup, Pak?”

“Masih. Dan itu kejadian empat belas tahun lalu.”

“Wah, wah, wah..”

“Kejadian itu juga yang menjadikan saya yakin ketika operasi jantung dulu.”

“Lhoh, njenengan pernah Pak?”

“Iya.
Dulu saya operasi bedah jantung di Jakarta. Pembuluhnya sudah rusak. Saya ditawari pasang ring.

Saya nggak mau. Akhirnya diambillah pembuluh dari kaki untuk dipasang di jantung.

Saat itu saya yakin betul sembuh cepat. Maka dalam waktu empat hari pasca operasi, saya sudah balik ke Jogja, bahkan dari bandara ke sini saya nyetir sendiri.
Padahal umumnya minimal dua minggu baru bisa pulang.
Orang yang masuk operasi yang sama bareng saya baru bisa pulang setelah dua bulan.”

Pak Paulus mengisahkan pengalamannya ini dengan mata berbinar. Semangatnya meluap-luap hingga menular ke pasiennya ini. Jujur saja, penjelasan yang ia paparkan meningkatkan harapan sembuhku dengan begitu drastis.

Persis ketika dua tahun lalu pada saat ngobrol dengan Bu Anung tentang pola makan dan kesehatan. Semangat menjadi kembali segar!

“Tapi ya nggak cuma pasrah terus nggak mau usaha.
Saya juga punya kenalan dokter,” lanjutnya,
“Dulu tugas di Bethesda, aslinya Jakarta, lalu pindah mukim di Tennessee, Amerika.

Di sana dia kena kanker stadium empat. Setelah divonis mati dua bulan lagi, dia akhirnya pasrah dan pasang mental siap mati kapanpun.

Hingga suatu hari dia jalan-jalan ke perpustakaan, dia baca-baca buku tentang Afrika.
Lalu muncul rasa penasaran, kira-kira gimana kasus kanker di Afrika.
Dia cari-cari referensi tentang itu, nggak ketemu. Akhirnya dia hubungi kawannya, seorang dokter di Afrika Tengah.

Kawannya itu nggak bisa jawab.
Lalu dihubungkan langsung ke kementerian kesehatan sana. Dari kementerian, dia dapat jawaban mengherankan, bahwa di sana nggak ada kasus kanker.
Nah dia pun kaget, tambah penasaran.”

Pak Paulus jeda sejenak. Aku masih menatapnya penuh penasaran juga, “Lanjut, Pak,” benakku.

“Beberapa hari kemudian dia berangkat ke Afrika Tengah.
Di sana dia meneliti kebiasaan hidup orang-orang pribumi. Apa yang dia temukan?
Orang-orang di sana makannya sangat sehat.
Yaitu sayur-sayuran mentah, dilalap, nggak dimasak kayak kita.

Sepiring porsi makan itu tiga perempatnya sayuran, sisanya yang seperempat untuk menu karbohidrat. Selain itu, sayur yang dimakan ditanam dengan media yang organik. Pupuknya organik pake kotoran hewan dan sisa-sisa tumbuhan.

Jadi ya betul-betul sehat.
Nggak kayak kita, sudah pupuknya pakai yang berbahaya, eh pakai dimasak pula. Serba salah kita.

Bahkan beras merah dan hitam yang sehat-sehat itu, kita nggak mau makan.
Malah kita jadikan pakan burung, ya jadinya burung itu yang sehat, kitanya sakit-sakitan.”

Keterangan ini mengingatkanku pada obrolan dengan Bu Anung tentang sayur mayur, menu makanan serasi, hingga beras sehat. Pas sekali.

“Nah dia yang awalnya hanya ingin tahu, akhirnya ikut-ikutan.

Dia tinggal di sana selama tiga mingguan dan menalani pola makan seperti orang-orang Afrika itu.”

“Hasilnya, Pak?”

“Setelah tiga minggu, dia kembali ke Tennessee.

Dia mulai menanam sayur mayur di lahan sempit dengan cara alami.
Lalu beberapa bulan kemudian dia check-up medis lagi untuk periksa kankernya,”

“Sembuh, Pak?”

“Ya! Pemeriksaan menunjukkan kankernya hilang.
Kondisi fisiknya berangsur-angsur membaik. Ini buki bahwa keyakinan yang kuat, kepasrahan kepada Tuhan, itu energi yang luar biasa.

Apalagi ditambah dengan usaha yang logis dan sesuai dengan fitrah tubuh.

Makanya situ nggak usah cemas, nggak usah takut..”

Takjub, tentu saja.

Pada momen ini Pak Paulus menghujaniku dengan pengalaman-pengalamannya di dunia kedokteran, tentang kisah-kisah para pasien yang punya optimisme dan pasien yang pesimis.

Aku jadi teringat kisah serupa yang menimpa alumni Madrasah Huffadh Al-Munawwir, pesantren tempatku belajar saat ini.

Singkatnya, santri ini mengidap tumor ganas yang bisa berpindah-pindah benjolannya.

Ia divonis dokter hanya mampu bertahan hidup dua bulan. Terkejut atas vonis ini, ia misuh-misuh di depan dokter saat itu.
Namun pada akhirnya ia mampu menerima kenyataan itu.

Ia pun bertekad menyongsong maut dengan percaya diri dan ibadah. Ia sowan ke Romo Kiai, menyampaikan maksudnya itu.

Kemudian oleh Romo Kiai, santri ini diijazahi (diberi rekomendasi amalan)
Riyadhoh Qur’an, yakni amalan membaca Al-Quran tanpa henti selama empat puluh hari penuh, kecuali untuk memenuhi hajat dan kewajiban primer.

Riyadhoh pun dimulai. Ia lalui hari-hari dengan membaca Al-Quran tanpa henti.

Persis di pojokan aula Madrasah Huffadh yang sekarang. Karena merasa begitu dingin, ia jadikan karpet sebagai selimut.

Hari ke tiga puluh, ia sering muntah-muntah, keringatnya pun sudah begitu bau.

Bacin, mirip bangkai tikus,kenang narasumber yang menceritakan kisah ini padaku. Hari ke tiga puluh lima, tubuhnya sudah nampak lebih segar, dan ajaibnya; benjolan tumornya sudah hilang.

Selepas rampung riyadhoh empat puluh hari itu, dia kembali periksa ke rumah sakit di mana ia divonis mati.

Pihak rumah sakit pun heran.
Penyakit pemuda itu sudah hilang, bersih, dan menunjukkan kondisi vital yang sangat sehat!

Aku pribadi sangat percaya bahwa gelombang yang diciptakan oleh ritual ibadah bisa mewujudkan energi positif bagi fisik.

Khususnya energi penyembuhan bagi mereka yang sakit.

Memang tidak mudah untuk sampai ke frekuensi itu, namun harus sering dilatih. Hal ini diiyakan oleh Pak Paulus.

“Untuk melatih pikiran biar bisa tenang itu cukup dengan pernapasan.

Situ tarik napas lewat hidung dalam-dalam selama lima detik, kemudian tahan selama tiga detik. Lalu hembuskan lewat mulut sampai tuntas. Lakukan tujuh kali setiap sebelum Shubuh dan sebelum Maghrib.

Itu sangat efektif. Kalau orang pencak, ditahannya bisa sampai tuuh detik.
Tapi kalau untuk kesehatan ya cukup tiga detik saja.”

Nah, anjuran yang ini sudah kupraktekkan sejak lama. Meskipun dengan tata laksana yang sedikit berbeda.

Terutama untuk mengatasi insomnia. Memang ampuh. Yakni metode empat-tujuh-delapan.

Ketika merasa susah tidur alias insomnia, itu pengaruh pikiran yang masih terganggu berbagai hal.

Maka pikiran perlu ditenangkan, yakni dengan pernapasan.
Tak perlu obat, bius, atau sejenisnya, murah meriah.

Pertama, tarik napas lewat hidung sampai detik ke empat, lalu tahan sampai detik ke tujuh, lalu hembuskan lewat mulut pada detik ke delapan. Ulangi sebanyak empat sampai lima kali.

Memang iya mata kita tidak langsung terpejam ngantuk, tapi pikiran menadi rileks dan beberapa menit kemudian tanpa terasa kita sudah terlelap.
Awalnya aku juga agak ragu, tapi begitu kucoba, ternyata memang ampuh. Bahkan bagi yang mengalami insomnia sebab rindu akut sekalipun.

“Gelombang yang dikeluarkan oleh otak itu punya energi sendiri, dan itu bergantung dari seberapa yakin tekad kita dan seberapa kuat konsentrasi kita,” terangnya,

“Jadi kalau situ sholat dua menit saja dengan khusyuk, itu sinyalnya lebih bagus ketimbang situ sholat sejam tapi pikiran situ kemana-mana, hehehe.”

Duh, terang saja aku tersindir di kalimat ini.

“Termasuk dalam hal ini adalah keampuhan sholat malam.

Sholat tahajud. Itu ketika kamu baru bangun di akhir malam, gelombang otak itu pada frekuensi Alpha. Jauh lebih kuat daripada gelombang Beta yang teradi pada waktu Isya atau Shubuh.
Jadi ya logis saja kalau doa di saat tahajud itu begitu cepat ‘naik’ dan terkabul. Apa yang diminta, itulah yang diundang.
Ketika tekad situ begitu kuat, ditambah lagi gelombang otak yang lagi kuat-kuatnya, maka sangat besar potensi terwujud doa-doa situ.”

Tak kusangka Pak Paulus bakal menyinggung perihal sholat segala. Aku pun ternganga. Ia menunjukkan sampul buku tentang ‘enzim panjang umur’.

“Tubuh kita ini, Mas, diberi kemampuan oleh Allah untuk meregenerasi sel-sel yang rusak dengan bantuan enzim tertentu, populer disebut dengan enzim panjang umur. Secara berkala sel-sel baru terbentuk, dan yang lama dibuang.
Ketika pikiran kita positif untuk sembuh, maka yang dibuang pun sel-sel yang terkena penyakit.

Menurut penelitian, enzim ini bisa bekerja dengan baik bagi mereka yang sering merasakan lapar dalam tiga sampai empat hari sekali.”

Pak Paulus menatapku, seakan mengharapkan agar aku menyimpulkan sendiri.

“Puasa?”
“Ya!”
“Senin-Kamis?”

“Tepat sekali! Ketika puasa itu regenerasi sel berlangsung dengan optimal.

Makanya orang puasa sebulan itu juga harusnya bisa jadi detoksifikasi yang ampuh terhadap berbagai penyakit.”

Lagi-lagi, aku manggut-manggut.

Tak asing dengan teori ini.

“Pokoknya situ harus merangsang tubuh agar bisa menyembuhkan diri sendiri.

Jangan ketergantungan dengan obat. Suplemen yang nggak perlu-perlu amat,nggak usahlah. Minum yang banyak, sehari dua liter, bisa lebih kalau situ banyak berkeringat, ya tergantung kebutuhan.

Tertawalah yang lepas, bergembira, nonton film lucu tiap hari juga bisa merangsang produksi endorphin, hormon kebahagiaan. Itu akan sangat mempercepat kesembuhan.

Penyakit apapun itu! Situ punya radang usus kalau cemas dan khawatir terus ya susah sembuhnya.

Termasuk asam lambung yang sering kerasa panas di dada itu.”

Terus kusimak baik-baik anjurannya sambil mengelus perut yang tak lagi terasa begah. Aneh.

“Tentu saja seperti yang saya sarankan, situ harus teratur makan, biar asam lambung bisa teratur juga.

Bangun tidur minum air hangat dua gelas sebelum diasupi yang lain.

Ini saya kasih vitamin saja buat situ, sehari minum satu saja. Tapi ingat, yang paling utama adalah kemantapan hati, yakin, bahwa situ nggak apa-apa. Sembuh!”

Begitulah. Perkiraanku yang tadinya bakal disangoni berbagai macam jenis obat pun keliru.

Hanya dua puluh rangkai kaplet vitamin biasa, Obivit, suplemen makanan yang tak ada ? Kaitannya dengan asam lambung apalagi GERD.

Hampir satu jam kami ngobrol di ruang praktek itu, tentu saja ini pengalaman yang tak biasa. Seperti konsultasi dokter pribadi saja rasanya.

Padahal saat keluar, kulihat masih ada dua pasien lagi yang kelihatannya sudah begitu jengah menunggu.

“Yang penting pikiran situ dikendalikan, tenang dan berbahagia saja ya,” ucap Pak Paulus sambil menyalamiku ketika hendak pamit.

Dan jujur saja, aku pulang dalam keadaan bugar, sama sekali tak merasa mual, mules, dan saudara-saudaranya.

Terima kasih Pak Paulus.

Kadipiro Yogyakarta, 2016

Dari wordpress GUBUGREOT


Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)copas,com

Amsal 17:22 TB


" Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."


Minggu, 10 Maret 2019

Minum Air dalam kemasan tidak boleh lebih dari 2 jam, benar kah?

Ani Yudhoyono Dilarang Minum Air yang Sudah Dibuka Lebih dari 2 Jam: Ternyata Aqua pun Nyatakan Demikian dengan Alasan Ini

Ade SJumat, 22 Februari 2019 | 20:04 WIB

Selain keluarga, Annisa Pohan tunjukkan ada satu benda yang selalu setia menemani Ani Yudhoyono kala dirawat di rumah sakit. (Instagram.com/@aniyudhoyono)

http://snip.ly/foay6x - Kabar terbaru tentang Kristiani Herawati, istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono datang dari menantunya, Annisa Pohan.

Melalui Instagram Story, Annisa bercerita bahwa mertuanya yang tengah dirawat di Singapura karena mengidap kanker darahtersebut harus menghadapi aturan ketat dalam minum air minum kemasan.

Wanita yang akrab disapa Ibu Ani Yudhoyono tersebut tidak boleh minum air kemasan yang sudah dibuka lebih dari 2 jam.

"Teman-teman Memo selama dirawat. Karena Memo tidak boleh minum air yang sudah 2 jam terbuka, jadi dicari botol kecil yg tidak sampai 2 jam habis.", tulis Annisa pada instagram story.

Annisa pun mengupload foto botol air minum yang selama ini diminum Ani Yudhoyono.

Namun, Annisa tidak menjelaskan mengenai alasan mengapa Ani Yudhoyono harus sampai menghadapi aturan ketat saat minum air.

Padahal selama ini banyak konsumen air minum kemasan masih tetap meminum air meski botolnya sudah dibuka lebih dari 2 jam.

Bahkan, dalam beberapa kondisi, air minum kemasan tersebut bisa saja baru habis setelah berhari-hari dibuka.

Apalagi untuk air minum kemasan dengan ukuran 1.500 mililiter, yang tak mungkin habis dalam waktu singkat.

Itu kebiasaannya, faktanya Health Marketing Director, Danone AQUA, dr. Pradono Handojo MHA pernah memberikan pernyataan yang serupa dengan aturan yang diberikan kepada Ani Yudhoyono.

Dalam sebuah kesempatan wawancara, dr. Pradono menyatakan bahwa air minum kemasan memang harus disimpan dengan baik agar tidak terkontaminasi.

Kontaminasi yang dimaksud tidak sebatas kontaminasi air, tapi juga cahaya dan udara, yang sama-sama dapat menumbuhkan bakteri.

Air minum kemasan yang ditinggal di mobil.

"Kontaminasi air putih dalam kemasan memang bisa terjadi dari udara luar dan saat Anda minum. Karena saat minum, air bekas mulut akan masuk kembali ke botol," kata Pradono, Jumat (27/6/2014).

"Sehingga akan lebih baik jika langsung menghabiskan air putih di kemasan, termasuk yang berisi 1.500 mililiter dalam 2-3 jam."

Jadi, mulai sekarang segera habiskan air minum kemasan setelah dibuka, ya.

http://snip.ly/ua2yop

Tanggapan :
Menurut saya berita tersebut berlaku bagi orang yang sudah mengalamai sakit-penyakit ada benarnya karena dalam keadaan sakit-penyakit maka tubuh sangat sensi.

Artinya: tubuh sehat minum air lbh dari 2 jam no problem dalam kasus Bu Ani dikecualikan krn tubuh sdh sensi.

Air mineral mau dibuka setelah 2 jam atau tdk.. Tdk berdampakk buruk bagi kesehatan. 😀🙏 pertanyaan apkh manfaat berkurang?  Jawab: air mineral tdk memilki manfaat bagi kesehatan mau dibuka atau tdk sama saja.. Air mineral bermanfaat hanya sbg pelepas dahaga 😀🙏🤭

Pertanyaan air alkali /kangen water apkh setelah dibuka bermanfaat bagi kesehatan?  Jawab: air alkali dgn kandungan pH basa,  ikatan molekul kecil dan antioxidant akan mengalami perubahan setelah dibuka lbh dari 1 hari tentu khasiat kesehatan berkurang krn pH, antioxidant mengalami penurunan kualitas. Pertanyaan apkh ini berbahaya ?  Jawab: tdk... Demikian sekilas info. 😀🙏

https://bit.ly/2E71kfY

Semoga menjawab pertanyaan man- teman.. Jgn gagal paham 😀😀🙏

Salam Sehat selalu..

Change your water...change  your life..

Michael 
Goju Instructor for Mental & Physical Fitnes
mike@enagic-thang.com
WA 087737835317


Jumat, 28 Desember 2018

GOJ3K VS GARUDA

Kenapa valuasi Gojek 10 kali lipat lebih tinggi daripada Garuda Indonesia....

Padahal aset Gojek hanya APLIKASI, sementara Garuda Indonesia punya aset puluhan Boeing....

Apakah ini model valuasi yg absurd, ataukah the magic of digital economy.

Mari kita ulas filosifinya :


Valuasi artinya harga jual sebuah perusahaan di mata investornya. 

Model valuasi konvensional mengukur harga perusahaan dari kemampuannya hasilkan laba. Juga dari total aset yg dimiliki dikurangi total hutang.

Valuasi Garuda Indonesia saat ini hanya Rp 6 triliun, jauh dibawah valuasi Gojek yg sdh 75 triliun. 

Valuasi Garuda buruk karena mereka punya utang Rp 40 triliun, angka utang yg masif. Tahun lalu mereka juga rugi Rp 2.7 triliun.
Valuasi Garuda Indonesia buruk juga karena beban biaya operasional mereka tinggi plus beban bayar bunga hutang yang segede gaban. 

Kalau utangnya 40 triliun, asumsi bunga hutang 10%/tahun maka Garuda butuh dana 4 triliun cash per tahun hanya buat bayar bunganya. 


Jaman dulu, valuasi bisnis lebih fokus pada tangible asset atau aset fisik macam pabrik, tanah, bangunan, dan aset fisik lainnya. 

Jaman now, intangible asset atau aset ghoib diangggap lebeh utama. 

Contoh intangible asset : 

Brand image
Hak paten
Human capital
Apps
Digital platform
Aset FB atau Google hanyalah aplikasi dan digital platform (plus server farm). 

Aset Toyota atau Boeing adalah ratusan pabrik seluas puluhan kali lapangan sepakbola. 

Tp valuasi Facebook atau Google yg tembus Rp 8000 triliun puluhan kali lipat diatas valuasi Toyota atau Boeing.
Di era digital economy, kekuatan value sebuah app bisa sangat masif.

Instagram HANYALAH SEBUAH APLIKASI. 

Iya IG itu cuman app. Bukan rocket science technology. 

Berapa valuasi IG hari ini? 

Rp 1.000 triliun.
Kenapa sebuah aplikasi yg so simpel harganya bisa ribuan triliun?

Jawabannya : sebab di era internet ini, sebuah app bs jangkau miliaran user dalam detik yg sama. 

Itulah Scalability Power. The power of App Economy. 

Dg koneksi internet, ratusan juta user bisa ditangkap degan seketika.
Filosofi digital seperti diataslah yang juga menjelaskan kenapa valuasi Gojek/Gopay saat ini sdh tembus Rp 75 triliun. 

Gojek/Gopay hanyalah aplikasi. Mereka sama sekali tak punya aset fisik yg masif. 

Kekayaan mereka hanyalah intangible asset berupa aplikasi bersahaja bernama Gojek/Gopay.
Aplikasi Gojek/Gopay dihargai mahal karena denga internet, aplikasi itu bisa jangkau jutaan pelanggan dengan seketika. Nyaris tanpa beban biaya sama sekali. 

Kenapa almost zero cost. 

Karena nangkap pelanggannya dengan digital connection. Bukan seperti bank yang harus punya ribuan kantor cabang yg amat mahal.
Hanya dengan digital connection, saat ini Gopay sdh bisa raih sekitar 30 juta pelanggan. Tanpa bantuan 1 pun kantor cabang.

Dan denga kekuatan digital, user Gopay yg 30 jt itu dengan mudah bisa di-scale menjadi 100 jt. 

Juga tanpa bantuan satupun bangunan fisik atau ribuan pegawai teller.
Dengan kekuatan digital, jumlah pengguna Gopay bisa di-scale dengan masif, dan hampir tanpa additional cost yang signifikan. Branchless operation. 

Nah para investor optimis pengguna Gopay bisa tembus 100 juta dalam 3 tahun ke depan.
Bayangkan apa yg akan terjadi jika pengguna Gopay sdh tembus 100 juta? 

Sederhana : harga saham BCA dan Bank Mandiri bisa terpelanting dlm duka yg amat perih.

Revolusi bank akan terjadi.

Dan valuasi Gojek bisa makin naik menuju 200 triliun, dari angka 75 T saat ini.
Optimisme akan prospek pertumbuhan masa depan bisnis. Inilah jg salah satu kunci untk melakukan valuasi bisnis. 

Valuasi Gojek/Gopay dihargai amat mahal sebab investor yakin akan masa depan mereka.

Investor optimis Gopay bisa tembus hingga 100 juta pelanggan.
Jadi valuasi Gojek yg saat ini tembus Rp 75 triliun terjadi krn faktor :

1. The power of digital app. Aplikasi mereka bisa raih puluhan juta pelanggan dengan super efisien. 

2. Optimise investor bahwa kelak Gopay akan kuasai digital payment di tanah air.

Bagi Anda Pemilik Bisnis sudah saatnya memanfaatkan Digital Marketing dengan Aplikasi Mobile sendiri untuk menciptakan Komunitas Pelanggan baik Pelanggan yang loyal maupun Pelanggan Baru.

Data Base Pelanggan bermanfaat untuk stragegi pengembangan lebih lanjut.


Notes :

Salam
MT
Konsultasi lebih lanjut, silahkan hub. 087737835317 or WA 085894436642
mike@enagic-thang.com