Kamis, 30 Januari 2020

Manfaat Kafein untuk Kesehatan

Alasan kopi dapat membuat Anda bersemangat adalah karena khasiat kafein kepada otak. Apakah Anda termasuk orang yang memulai aktivitas dengan secangkir kopi? Anda tidak sendiri. Banyak orang yang membutuhkan kopi yang sarat kafein sebagai stimulan pada pagi hari.

Tidak hanya sebagai stimulan, kafein juga dapat menghambat reseptor adenosin. Dampaknya dapat membuat Anda lebih berenergi serta merasa lebih bersemangat.

Meski begitu, kafein tidak hanya berasal dari kopi. Secangkir teh atau sebatang cokelat favorit Anda ternyata memiliki kandungan kafein. Kafein juga banyak digunakan dalam obat-obatan tertentu.
Namun di balik itu, Anda ingin tahu apa manfaat kafein dan apa risiko kesehatan yang dapat ditimbulkannya?

Sisi Positif Kafein

Beragam penelitian dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kafein. Sebagaimana dua sisi mata uang, kafein memiliki manfaat dan risiko yang bisa ditimbulkan. Berikut beberapa sisi positif dari kafein, antara lain:

  • Menekan risiko sakit jantung dan diabetes
Mengonsumsi kopi dengan kandungan kafein yang tidak berlebihan, sering dikaitkan dengan kemampuan menekan kemungkinan penyakit jantung dan diabetes. Hal ini berhubungan dengan kandungan asam klorogenat (chlorogenic acid) dalam kafein.
  • Meningkatkan daya Ingat dan kemampuan kognitif
Peneliti menyimpulkan partisipan yang mengonsumsi kafein dari kopi pada pagi hari memiliki nilai yang lebih baik pada tes, dibandingkan yang tidak mengonsumsi kopi. Disebutkan pula, kopi dapat meningkatkan kemampuan kognitif alami yang menurun seiring pertambahan usia.
  • Tinggi kandungan antioksidan
Teh mengandung kafein, sekaligus antioksidan tinggi yang dapat melindungi dari penyakit seperti kanker. Antioksidan yang tinggi dapat mencegah kondisi seperti kanker usus besar dan meningkatkan pembakaran gula dalam tubuh. Kafein juga diduga baik untuk membantu mengobati asam urat.

Perlu Diwaspadai dari Kafein


Kafein dapat berdampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
  • Sulit tidur
Kafein dapat menyebabkan sulit tidur. Kebutuhan tidur orang dewasa sekitar 7-8 jam tiap malam. Kurang tidur, bahkan dalam jumlah sedikit, dapat mengganggu kesiagaan dan kinerja Anda pada siang hari. Siklus yang harus dihindari adalah kebiasaan mengonsumsi kafein untuk membuat Anda terjaga sepanjang siang karena justru dapat membuat sulit tidur di malam hari.
  • Dapat menyebabkan osteoporosis
Kafein dalam kopi dapat membuat tubuh mengeluarkan kalsium melalui urine. Jika diminum secara berlebihan, hal ini dapat memicu osteoporosis. Tubuh kehilangan sekitar 6 mg kalsium tiap mengonsumsi 100 mg (sekitar satu cangkir kopi) kafein. Efek ini lebih cenderung terjadi pada lansia. Jika Anda pecinta kopi, ada baiknya Anda menambah asupan kalsium.
  • Memicu kerut pada wajah
Meski disebut-sebut memiliki kandungan antioksidan, namun konsumsi berlebihan dapat memicu munculnya kerutan pada wajah. Hal itu disebabkan dehidrasi. Kafein membuat tubuh lebih banyak mengeluarkan cairan melalui urine. Saat Anda mengonsumsi minuman berkafein, pastikan Anda menyertai air putih untuk menjaga kecukupan cairan tubuh.
  • Penyebab dada berdebar
Pada orang yang sensitif, kafein dapat menyebabkan sensasi dada berdebar. Kondisi ini lebih cenderung terjadi jika mengonsumsi kafein dalam dosis tinggi.
Orang yang memiliki gangguan pita suara, penyanyi, atau yang menampilkan suaranya, sering kali dilarang mengonsumsi kafein. Meski masih harus diteliti lebih lanjut, kafein dianggap mampu memperburuk kualitas suara.

Asupan Kafein yang Dianjurkan

Tiap orang memiliki perbedaan reaksi terhadap kafein. Namun ada baiknya jika Anda tidak berlebihan dalam mengonsumsi kopi.
Kandungan kafein dalam secangkir kopi tergantung dari jenis biji kopi dan cara memrosesnya. Rata-rata satu cangkir kopi mengandung hampir 100 mg kafein. Sementara itu, kafein di dalam teh mengandung sekitar setengah dari kopi. Empat cangkir kopi per hari dengan kandungan kafein sekitar 400 mg merupakan kadar yang dianggap cukup. Asupan kafein untuk wanita hamil disarankan tidak melebihi 200 mg (dua cangkir kopi) per hari atau sesuai dengan saran dari dokter.
Anak-anak juga tidak luput dari asupan kafein, bisa berasal dari teh atau cokelat. Orang tua harus cermat mengamati asupan kafein pada anak agar tidak berlebihan hingga menimbulkan efek yang merugikan.
Meski kafein dapat bermanfaat, namun konsumsi secara berlebihan justru dapat merugikan kesehatan. Konsumsi kafein yang berlebihan hingga mencapai 500-600 mg (5-6 cangkir kopi), dapat menyebabkan otot bergetar, gangguan pencernaan, detak jantung cepat, gugup, dan insomnia.
Jadi saat Anda berniat menyeruput sajian kopi atau teh hari ini, ingat untuk senantiasa menjaga dosis kafein harian pada kisaran yang tidak berlebihan.


Topik lainnya :








REVERSE AGING BY SANG WHANG


Next :
" Reverse Aging by SANG WHANG Part 1 "
" Reverse Aging by Sang Whang Part 2 " 
" Reverse Aging by Sang Whang Part 3 " 
> " Reverse Aging by Sang Whang Part 4 " 


Good luck, smile always...don't forget for drinking water

Michael Thang
087737835317
mike@enagic-thang.com

Sabtu, 25 Januari 2020

Selasa, 21 Januari 2020

Biaya Pengobatan Penyakit Ginjal

Ginjal merupakan organ yang penting dalam sistem metabolik tubuh manusia karena memiliki fungsi utama sebagai penyaring racun dan zat sisa dalam darah. Bila ginjal rusak dan sudah mengalami gagal ginjal, maka biaya yang dibutuhkan tidaklah sedikit.

Ginjal merupakan filter yang sangat baik, fungsi utamanya adalah untuk membersihkan racun dan mengeluarkan limbah dari darah. Ginjal juga berfungsi untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh, serta untuk mengeluarkan hormon yang membantu produksi sel darah merah. Oleh karena itu, ginjal memainkan peran utama dalam mengatur tekanan darah dan menyeimbangkan elektrolit penting yang menjaga ritme jantung.

Selain berfungsi untuk menyaring dan membuang zat-zat yang tidak diperlukan dan mempertahankan kandungan nutrisi dan mineral yang diperlukan tubuh, ginjal juga berperan dalam keseimbangan sirkulasi darah dalam tubuh, yakni dengan mengatur tekanan darah, memproduksi sel darah merah.

Setiap hari, ginjal memfilter 180 liter darah. Ginjal menerima 100-120 mL darah per menit, di mana jumlah ini sangat besar dibandingkan dengan ukurannya yang kecil. Hal tersebut berarti setiap harinya ginjal memfilter darah sebanyak 50 kali dalam sehari.

"Kerusakan ginjal ringan terjadi bila fungsinya sudah kurang dari 90 persen. Dan bila kurang dari 15 persen, maka artinya pasien sudah mengalami gagal ginjal yang obatnya harus hemodialisis (cuci darah) atau transplantasi (cangkok)," jelas dr Dharmeizar, SpPD-KGH, Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), dalam acara Konferensi Pers 'Hari Ginjal Sedunia: Sayangi Ginjal Anda, Minumlah Air Putih yang Cukup!' 

Menurut dr Dharmeizar, bila sudah mengalami gagal ginjal, diperlukan terapi pengganti ginjal yang biayanya tidak sedikit.

Berikut biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalani terapi pengganti ginjal:

Hemodialisis (cuci darah)
  1. Dilakukan seminggu 2 kali
  2. 5 jam per sesi
  3. Biaya per tahun Rp 50-80 juta

CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis atau cuci darah lewat perut)
  1. Pemasangan kateter Rp 10 juta
  2. Biaya CAPD per tahun Rp 50-75 juta

Transplantasi ginjal
  1. Pretransplantasi dan prosedur Rp 200 juta
  2. Biaya per tahun Rp 75-150 juta
Gagal ginjal biasanya berawal dari penyakit ginjal kronik, yaitu menurunkan fungsi ginjal. Pada kondisi ini orang biasanya tidak merasakan gejala yang terlalu berarti sampai akhirnya didiagnosis dengan gagal ginjal, yang artinya fungsi ginjalnya kurang dari 15 persen.

Gagal ginjal terjadi karena organ ginjal mengalami penurunan hingga menyebabkan tidak mampu bekerja dalam menyaring elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh (sodium dan kalium) dalam darah atau produksi urine.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang mengalami kerusakan atau gagal ginjal:
  1. Diabetes melitus
  2. Hipertensi
  3. Kelainan ginjal (penyakit ginjal polikistik)
  4. Penyakit autoimun
  5. Penyumbatan saluran kemih
  6. Kanker
  7. Rusaknya sel penyaring pada ginjal.

"Pengidap penyakit ini ditandai dengan lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat atau anemia," tutup dr Dharmeizar.


Topik lainnya :