Rabu, 06 Maret 2024

Rajin Olga, Tidak merokok tapi terkena stroke, mengapa?


Dari Kamar sebelah

Aku 0lah Raga

Aku tidak Merokok

Tapi Aku Kena Stroke,,,,,


Ini pengalaman pribadi.. aku rajin 

gowes & ikut salah satu komunitas di Surabaya & Indonesia.

Menurut saya ini sangat informatif dan sangat bermanfaat buat siapa saja.

Bukan saja untuk yg suka olah raga.


4 bulan yang lalu aku masih olah raga - bersepeda dan fitness... sangat fit dan sehat...

Tapi.. saya KENA STROKE...!.


Pagi hari tiba2 saat duduk sarapan terasa sekelilingku bergoyang dan tangan kaki kesemutan tidak bertenaga /lunglai.


5 hari di kamar opname 

RS Santo Yosef Bandung 

Hasil diagnosa / MRI aku terkena TIA (Trancient Ischemic Attack),ada plak di Otak Kecil & adanya kekentalan darah.

Tekanan darahnya normal 120/70,tapi darah kental, Kolestrol 268.


Keluar dari rumah sakit

tiap hari minum obat tiada habisnya...

Macam2 produk untuk kesehatan...

Merasakan kaki terasa melayang tdk bertenaga, 

Pakai tongkat leter U untuk belajar berdiri...

Kondisi seperti anak usia 2 th yang belajar jalan...

Sungguh kondisi yang tidak mudah...!!


Aku juga berpikir...

Kenapa aku bisa kena stroke

Dibawa olah raga rutin, tidak merokok/alkohol/begadang, baru aku tahu penyebab yang sebenarnya adalah :

Dahaga yang berkepanjangan... kekurangan air...!


Disini aku ingin ingatkan semua orang....

Ingatlah selalu untuk minum air... agar badan tidak kekurangan air...


Kita tiap hari perlu. :

Berat badan 1 kg = 30 cc

Berat badan 60 kg...

60x30 = 1800cc...(paling sedikit).


Kalo bepergian keluar bawalah persediaan air minum...


Ada org yang bilang minum banyak air bisa sering ke TOILET....

Jawaban saya adalah : Lebih baik sering ke TOILET dari pada kena STROKE...!


Tolong selalu DIINGAT.... :


● Sebelum/sesudah Olah Raga minum 1 gelas air.

● Sebelum/sesudah makan, minum 1 gelas air.

● Sebelum tidur... minum 1 gelas air hangat.

● Bangun tidur.... minum 1 gelas air hangat...


Semoga kita semua selalu sehat sampai tua....


Kupersembahkan pengalaman pribadiku untuk menjadi nasihat dan pertimbangan...

(Kalo air cukup... gak gampang kena stroke)


Ingat...!  STROKE bukan lagi penyakit Orang TUA dan LAKI2 saja, tapi Anak MUDA juga banyak yang kena STROKe...!!!


AIR yang CUKUP adalah jalan pencegahan....


Silakan dishare buat Keluarga, Semoga bermafaat  🙏

Source : belum ketemu penulis asli ya. 


Next Topics :





Jumat, 23 Februari 2024

9 Tanda-tanda Tubuh Overdosis Gula, Jangan Sepelekan

 


9 Tanda-tanda Tubuh Overdosis Gula, Jangan Sepelekan


Makanan manis tentulah nikmat dan bisa menjadi sumber energi. Kendati memberikan energi tambahan, tetapi Anda harus membatasi asupan gula harian.

Kelebihan gula pada tubuh akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan seperti penumpukan kandungan gula dalam tubuh. Akibatnya, risiko diabetes, tekanan darah tinggi, dan kardiovaskular semakin meningkat.

Idealnya, kadar gula darah normal saat puasa berkisar antara 72-99 mg/dL, sedangkan kadar gula darah normal setelah makan tidak lebih dari 140 mg/dL.

Untuk itu, penting bagi Anda mengenali tanda-tanda yang muncul di tubuh akibat kelebihan gula. Lantas, apa saja tanda-tanda tubuh kelebihan gula? 

1. Gusi Berdarah

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyatakan bahwa penyakit gusi adalah salah satu bagian dari komplikasi diabetes yang membuat diabetes lebih sulit dikendalikan. Sebab, respons tubuh terhadap infeksi adalah melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah.

Saat kadar gula tinggi, kandungan glukosa dalam air liur juga turut meningkat. Semakin banyak kandungan glukosa, semakin banyak pula bakteri yang bergabung dengan makanan di mulut untuk membentuk plak dan menyebabkan penyakit gusi.

Melansir dari Mayo Clinic, jika tidak diatasi, penyakit ini dapat berkembang menjadi periodontitis, yang dapat menyebabkan gusi terlepas dari gigi, munculnya nanah atau bisul, atau bahkan gigi tanggal.

2. Sering Haus dan Buang Air Kecil

Sering merasa haus dan buang air kecil adalah salah satu tanda umum tubuh mengandung terlalu banyak gula. Melansir dari Everyday Health, terlalu sering buang air kecil menandakan bahwa ginjal sudah "bekerja terlalu keras" untuk membuang kelebihan glukosa

3. Mudah Lapar, tapi Berat Badan Menurun

Penderita gula darah tinggi cenderung sering mengalami lapar atau polifagia. Namun, catatan Cleveland Clinic menemukan bahwa penderita gula darah tinggi mengalami penurunan berat badan yang signifikan meskipun banyak makan.

"Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mendapat energi dari sumber yang diinginkan. Dengan demikian, energi beralih ke otot dan lemak," kata Ahli Diet, Lori Zanini, dikutip Everyday Health, Kamis (22/2/2024).

"Saat tubuh mulai memecah otot dan lemak untuk menghasilkan energi, Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak sehat," imbuhnya.

Selain perubahan berat badan dan nafsu makan, penderita gula darah tinggi cenderung sering mengalami lemah otot dan sering terjatuh.

4. Sering Kelelahan

Sering merasa lelah adalah salah satu tanda gula darah dalam tubuh tidak terkontrol.

"Sederhananya, ketika tubuh tidak memproses insulin dengan baik atau jumah insulin tidak cukup, gula akan menetap di dalam darah dan tidak masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi," kata Zanini.

5. Penglihatan Buram dan Sering Sakit Kepala

Menurut NIDDK, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan lensa di mata akibat cairan bocor.

Pembengkakan lensa tersebut diklaim dapat mengubah bentuk lensa sehingga penglihatan buram dan sulit fokus. Selain itu, penderita kadar gula darah tinggi juga akan sering mengalami sakit kepala.

6. Luka di Kulit Sulit Sembuh atau Menghilang

Menurut NIDDK, luka; goresan; hingga memar pada penderita kadar gula darah tinggi akan lambat atau sulit sembuh. Sebab, diabetes yang merusak saraf dapat memengaruhi sirkulasi darah sehingga menunda penyembuhan luka akibat aliran darah tidak cukup.

Dalam beberapa kasus, luka ringan pada penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi. Akibatnya, luka ringan tersebut bisa meningkatkan risiko kaki diamputasi.

7. Kaki dan Tangan Sering Kesemutan

Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik.

Melansir dari Everyday Health, neuropati diabetik tersebut menimbulkan gejala berupa sensasi kesemutan atau bahkan mati rasa di kaki dan tangan.

Dalam beberapa kasus, penderita kadar gula tinggi juga sering mengalami nyeri kaki dan tangan, terutama pada malam hari.

8. Perubahan Kulit

Menurut American Diabetes Association (ADA), umumnya kulit penderita diabetes akan muncul kutil. Selain itu, sejumlah area kulit, terutama di bagian belakang leher, tangan, ketiak, dan wajah juga akan menebal dan gelap.

Zanini mengatakan, perubahan pada kulit tersebut bisa menjadi pertanda dari resistensi insulin dan peringatan kadar gula darah meningkat.

9. Sering Mengalami Infeksi Jamur

Menurut ADA, hiperglikemia dapat membuat para penderita diabetes rentan terkena infeksi jamur di area genital yang disebabkan oleh candida albicans.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gejala infeksi jamur pada perempuan umumnya berupa vagina gatal, kemerahan atau nyeri, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan yang kental dan tidak normal.

Meskipun infeksi jamur sering terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes, memiliki lebih banyak glukosa dalam darah membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

"Ragi memakan glukosa, dan jika gula darah Anda tinggi, maka lebih banyak glukosa di saluran kemih," jelas Ahli Endokrinologi di MemorialCare South County Kidney and Endocrine Center, Rail Bandukwala.







LIFESTYLE - Tim Redaksi, CNBC Indonesia
22 February 2024 09:25

Dear All Sobat Pemenang, Salam sehat semangat pagi..

 

selamat menikmati secangkir kopi pahit karena hidup yang sdh manis..happy and smile always.☕😃🙏





Next Topics: