Minggu, 26 Juli 2020

SETIAP HARI " SELAMAT HARI ANAK "






Selamat pagi teman2 terkasih .....


#asli_cuma_copas

Tadi aku ke warnet, mau cetak sticker. Ada anak laki2 usia 12 thn, (usia anak SMP) bawa beberapa lembar kertas buku tulis yg disobek. Isinya tulisan2 seperti draft tugas sekolah.

Dia tanya sama operator warnet, kalau ngetik draft ini dan ngeprint, berapa harganya. Kata si operator, biayanya sekitar 24 rb. Biaya ngetik dan biaya ngeprint.

Begitu tau biayanya 24 rb.. anak itu diam... melongo. Di tangannya aku liat, dia hanya memegang uang 5 ribuan.

Terlihat di wajahnya.. antara bingung dan ngga tau harus bagaimana. Di satu sisi, tugas dari sekolah harus dikerjakan, di satu sisi, ngga ada uang untuk ngeprint.

Anak itu pulang, dan janji akan kembali lagi. Tapi kertas tugasnya ditinggal.
Aku  minta kertas2 tersebut, dan aku baca. Ternyata tugas dari sekolahnya, membuat laporan kegiatan belajar di rumah selama pandemi berlagsung.

Aku baca hingga selesai draft tersebut. Tata bahasanya bagus dan inti pokoknya juga tepat. Dia sampaikan  beberapa kendala selama belajar di rumah. Hp hanya ada 1 milik ayahnya, sementara yg harus belajar menggunakan hp ada 3 orang. (Dia dan dua adiknya). Kebayang kan..?

Aku bilang sama si operator, tolong diketikkin dan di print, nanti saya yang bayar. Ngga lama kemudian, si anak tadi datang, dan bilang sama si operator, meminta kembali draft yang tadi.

Si operator bilang, bahwa tugasnya sedang diketik dan akan diprint. Anak itu bilang, tapi saya ngga ada uangnya... Dan si operator bilang, udah ada yg bayarin.

(Aku tadi sudah bilang ke operatornya, bahwa anak tsb ngga usah tau... siapa yg bayar)

Di sini, aku bukan mau riya pamer bayarin, tapi.. kebayang nggak... berapa banyak anak yang mengalami hal seperti ini?

Di saat orang tuanya kesulitan menutupi biaya hidup, ditambah lagi beban pulsa paket, beban ngetik tugas, ngeprint tugas..?

Kepada guru2... coba dipertimbangkan lagi. Memberi tugas memang harus, tapi disituasi seperti sekarang ini... ? Kasihan anak2 tsb, mereka takut kalau tidak mengerjakan tugas, tapi untuk mengerjakan tugas itu butuh biaya yang tidak sedikit.

Semoga  Allah segera mengangkat wabah ini sehingga mereka bisa kembali ke bangku sekolah, tanpa membebani orang tuanya dengan beban mengajar dan  pengeluaran2 ekstra....
.
.
Selamat Hari Anak Nasional
23 Juli 2020
(Andik Susilo Hadi)

TOLONG DI SHARE KE YG LAIN
 Terharu... itu potret anak bangsa, guru dan pendidikan di Indonesia.
Menteri DikNas harus turba, bahw bangsa anak yang tidak punya hp dan pc...beli quota internet.
Guru Negeri sekarang Salary besar tapi tidak peka...
Mungkin hanya 30% saja yang peka.
Selamat Hari Anak Nasional...πŸ‘πŸ‡²πŸ‡¨

Sabtu, 11 Juli 2020

THE GREATES MOTIVATIONAL VIDEO





















Next Topics :
> Mental Miskin
> Trend Aplikasi Mobile " Strategi Pemasaran Jaman Now "
> Terapi Sehat dengan Oxygenerator 
> ANESPA Shower trend shower masa depan " Miracle Water Concept "
> Program CRM/ERP untuk efisiensi operasional usaha
> Change your water ..Change your life


Remember Smile always..salam optimis ..

Michael T.
087737835317
mike@enagic-thang.com

Trend Strategi Pemasaran Digital tak terelakan, Bagaimana dengan Anda, are you READY??

Jumlah pelaku UMKM di Indonesia ada 59,2 juta, jumlah yg GoDigital belum sampai 10 juta .
Nah Sobat Pemenang mari kita  garap mega peluang dahsyat ini dengan mobile aplikasi Compro yang sudah masuk ke Malaysia, Thailand, Singapore, Canada, Vietnam, Kamboja dll.



Tentu dengan biaya yang sangat terjangkau dan mudah dibuat tanpa coding, kamu bisa profit 100% atau lebih, welcome to Affiliate.

Contoh aplikasi yg sudah publish di Playstore,  bisa  ketik: Compro Innova Solution atau Sanminglobe Digital.


Peminat serius please call me.

Michael
http://wa.me/+6287737835317
mike@enagic-thang.com

Next Topics :

> Manfaat air sehat berenergi
> Price List " Levelux SD 501 " 
> Trend Shower SPA " Miracle Water Concept "
> Temo test " Air Sehat Berenergi " 
> Trend penggunaan alat kesehatan " Portable Oxygen " bagi kalangan eksekutif
> Manfaat penggunaan CRM/ERP bagi efisiensi operasinal kantor
> Great Motivational Video









Kamis, 09 Juli 2020

Siap SUKSES dan harus siap GAGAL !! Bagaimana dengan Anda??

To All Parents
( Untuk Para Orangtua )

There was a very brilliant boy, ( Ada seorang anak laki-laki yang pintar)

He always scored 100% in Science. ( Dia selalu memperoleh angka 100% di bidang sains)

Got selected for IIT Madras and scored exellent in IIT. ( Dia diterima di IIT Madras dan memperoleh nilai tinggi di IIT).

Went to the University of California for MBA.
( Kemudian melanjutkan ke Univ of California untuk MBA).

Got a high paying job in America and settled there. ( Memperoleh gaji tinggi di AS dan tinggal disana).

Married a Beautiful Tamil Girl. ( Menikah dengan gadis Tamil cantik).

Bought a 5 room big house and luxury cars.
( Beli rumah besar dengan kamar 5 dan sedan mahal).

He had everything that make him succesful, but a few months ago he commited suicide after shooting his wife and children. ( Dia mempunyai segala sesuatu yang membuat dia sukses, tetapi beberapa bulan yang lalu dia bunuh diri setelah lebih dulu menembak istri dan anak-anaknya.)

 WHAT WENT WRONG?
APA YANG SALAH ?

California Institute of Clinical Psychology studied his case and found "what went wrong?"
( Klinik Psikologi Institut California mempelajari kasus ini dan menemukan apa yang salah?).

The researchers met the boy's friends and family and found that he lost his job due to America's Economic Crisis and he had to sit without a job for a long time. ( Para peneliti menemui teman dan keluarga laki-laki tersebut dan menemukan bahwa dia kehilangan pekerjaan karena Krisis Ekonomi AS dan terpaksa menganggur untuk jangka yang panjang.)

After even reducing his previous salary amount, he didn't get any job.
( Bahkan setelah dia mengurangi jumlah gaji sebelumnya, dia tetap tdk memperoleh pekerjaan.)

Then his house installment broke and he and his family lost the home.
( Kemudian cicilan rumahnya macet dan dia dan keluarganya kehilangan rumah tsb.)

They survived a few months with less money and then he and his wife decided to commit suicide. ( Mereka dapat bertahan beberapa bulan dengan duit seadanya dan dia dan istrinya memutuskan untuk bunuh diri.)

He first shot his wife and children and then shot himself. ( Dia lebih dulu menembak istri dan anak-anaknya dan kemudian menembak dirinya.)

The case concluded that the man was ( Kasus ini menyimpulkan bahwa laki-laki itu :)

 Programmed for Succes but he was not Trained for Handling Failures.
( Dididik untuk Sukses, tetapi tidak Dipersiapkan untuk Gagal. )

Now, let's come to the actual question.
( Sekarang, mari kita bahas pertanyaan sebenarnya. )

 What are the habits of highly successful people?

( Apa yg menjadi kebiasaan orang yang sangat sukses?)

First of all,
I want to tell you that if you have achieved everything, there is a chance to lose everything.
( Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa jika anda telah mencapai sesuatu, ada kemungkinan kehilangan segalanya.)

Nobody knows when the next Economic Crisis will hit the world!. ( Tidak seorang pun tau kapan Krisis Ekonomi akan terjadi di dunia ini!.)

The best Success habit is getting trained for handling failures!.( Kebiasaan sukses terbaik adalah memperoleh pelatihan menghadapi kegagalan!.)

I want to request every parent, ( Saya ingin mengatakan kepada setiap orang tua,)

Please do not only program your child to be successful, but teach them how to handle failures and also teach them proper lessons about life.
( Jangan hanya mendidik anak anda menjadi sukses, tetapi ajari mereka menghadapi kegagalan dan juga ajari mereka pelajaran yang tepat tentang hidup)

Learning high-level Science and Maths will help them to clear competitive exams
but a Knowledge about Life will help them to face every problem.
( Belajar sains dan matematika tingkat tinggi akan membantu mereka lulus ujian yang sangat kompetitif tetapi Pengetahuan tentang Kehidupan akan membantu mereka menghadapi setiap masalah. )

Teach them about how Money Works, instead of teaching them to Work for the Money.
( Ajari mereka tentang bagaimana uang bekerja dari pada hanya mengajari mereka Bekerja untuk Uang)

Help them in finding their passion, because these degrees will not help them in the next Economic Crisis and we don't know when The Next Crisis will hit the World. ( Bantu mereka menemukan "passionnya", sebab semua titel ini tidak akan membantu mereka dalam Krisis Ekonomi yad dan kita tidak tau kapan lagi Krisis Ekonomi akan terjadi di muka bumi ini.)

SUCCESS is A LOUSY TEACHER, ( SUKSES ADALAH GURU YANG JELEK)

 FAILURE TEACHES YOU MORE! ( *KEGAGALAN MENGAJARKAN ANDA BANYAK HAL !).

 Stay health , stay safe, stay strong πŸ˜ŠπŸ™πŸ‘

Next Topics :
> Mental Miskin
> Peluang Income Tambahan. MAU?
> Strategi Bisnis di masa Pandemi Covid
> Manfaat Madu : Hitam dan Manis
> Usia Anda diatas 40 thn, hati2x resiko pengeroposan tulang : " Solusi mengatasi pengeroposan Tulang "





PELUANG INCOME TAMBAHAN

Just intermezo, just share ya Sobat Pemenang...please forward " Busines Insight " Mau bekerja di mana saja, kapan saja? penghasilan tak terbatas modal kecil bisa , tanpa modal juga bisa.  πŸ™πŸ˜Yang penting niat , semangat πŸ’ͺπŸ˜πŸ™  ternyata menjadi kenyataan ikuti program reseller dibidang penjualan :πŸ€πŸ™πŸ˜
1. Apps Mobile --> Cara buat Apps Mobile dan Perhitungan komisi silahkan buka https://bit.ly/2VTRNkD

2. Alat kesehatan : fee. 10 % dibidang penjualan alat kesehatan manfaat dan kegunaan alat silahkan buka semua ada dil link web berikut ini :
asumsi :
# Levelux SD 501 Rp. 50 jt/unit maka komisi nya adalah 5 jt.
( https://bit.ly/31QF4Db )

# Portable Oxygen Rp. 60 jt/unit maka komisi nya adalah 6 jt. ( https://bit.ly/2BAnoRH )
Point : " Kuasai ilmunya dan dapatkan peluang income tanpa batas "
Salam Semangat, tetap optimis dan raih impian.

Wise words :
" Jangan mengeluh terhadap keadaan yg serba sulit, kondisi perekonomian yg tidak menentu ingat ikan yang hidup adalah ikan yang terus bergerak melawan arus "


Selasa, 07 Juli 2020

PELUANG RESELLER DI BIDANG APLIKASI MOBILE


Apakah Anda menyukai bekerja dari rumah tanpa mengenal batas waktu dan tempat, bisa bekerja dimana saja, operasional usaha bekerja 24 jam? Penghasilan tak terbatas peminat serius silahkan kuasai ilmunya dan ikuti program reseller.

Selamat mencoba, kuasai ilmunya dan dapatkan Peluang Penghasilan tanpa batas.


Kamis, 02 Juli 2020

DIAM : EFISIEN & EFEKTIF

Judul asli :
LEADERSHIP LESSON - DOING NOTHING
By Galatia Chandra
Author of Hacking Your Mind Book



Leaders!!! Do Nothing!!! Hah???
Pemimpin… Tidak melakukan apa-apa itu OK? Di tahun 2014 ada sebuah artikel yang dipublikasi oleh Majalah terkenal Forbes.com yang judulnya seperti ini: Leadership 101: How Doing Nothing Makes You A Better Leader by Jan Bruce. Artikel ini menjadi bahan diskusi menarik di kalangan banyak CEO di seluruh dunia.

Link: https://bit.ly/3gmYy6x

Mari kita liat cerita metafora berikut yang barangkali bisa memberikan inspirasi pada kita apa itu Pemimpin yang tidak melakukan apa-apa.

Di sebuah sungai yang tenang yang berada tepat di tengah sebuah hutan di Amerika Utara, seekor buaya tua tampak mengapung di pinggiran sungai, terlihat bermalas-malasan. Seekor buaya muda menghampirinya dan berkata: “Saya mendengar dari banyak buaya bahwa kamu adalah pemburu paling ganas di sepanjang sungai ini. Ajarkan donk kepada saya bagaimana caranya menjadi seperti diri kamu.”

Buaya Tua tersebut membuka matanya dan menatap buaya muda tersebut, kemudian dia menutup matanya dan tertidur kembali di atas air.

Merasa dicuekin, buaya muda itu pun bertekad memberi “contoh” bahwa ia juga bisa berburu dengan cepat. Ia pun menyelam dan segera saja mengejar ikan lele yang sedang berenang di sungai tersebut.

Kurang lebih beberapa jam kemudian, buaya muda itu kembali ke buaya tua itu. Buaya tua itu masih tidur disana. Ia pun mulai menyombongkan dirinya tentang kesuksesannya barusan dan keberhasilannya mendapatkan 3 ekor ikan lele yang lumayan besar.  Ia berkata: “Barangkali mereka semua salah… kamu bukanlah pemburu yang ganas seperti yang mereka katakan… Ia pun tertawa…”

Sang Buaya tua kembali membuka matanya, tidak berkata apa-apa dan kembali tertidur lagi disana. Kali ini malahan ada beberapa ekor burung yang hinggap di atas badan buaya tua itu. Tetapi buaya itu diam saja tidak bergerak.

Tidak beberapa lama kemudian serombongan bison datang ke sungai tersebut untuk minum air hanya beberapa centi-meter dari kepala buaya tersebut. Dengan sebuah gerakan yang sangat cepat dan tiba-tiba, buaya tua itu menancapkan gigi taringnya ke leher bison tersebut lalu menyeretnya ke dalam sungai.

Sang buaya muda begitu shok melihat kejadian yang begitu cepat seperti itu dan terus bengong menyaksikan buaya tua itu memakan daging bison yang beratnya hampir 0.5 Ton tersebut. “Ba.. ba… bagaimana kamu bisa melakukannya seperti itu?”

Dengan mulutnya yang penuh dengan daging, buaya tua itu akhirnya merespon, “Saya tidak melakukan apa-apa, diam dan mengamati. Itulah hal terpenting yang saya lakukan.”

Banyak pemimpin di dunia yang sibuk menjalankan bisnisnya. Mereka melakukan Business katanya… padahal tanpa mereka sadari, sesungguhnya mereka hanya melakukan Busy-ness dan bukan business. Kesibukan-kesibukan yang banyak dilakukan dan menyita waktunya. Adalah demi menjaga agar operasionalnya bisa tetap berjalan dengan baik. Pemimpin tipe ini tidak punya waktu untuk mengamati dan melihat peluang-peluang lain yang lebih besar.

Saya pernah punya tetangga, yang pada waktu saya kecil dan masih berusia 7 tahun sudah membuka usaha sebagai agen minuman dan hingga saat ini ketika usia saya lebih dari ½ abad. Dia masih sibuk sebagai juragan agen minuman. Waktunya habis untuk mengoperasikan usahanya. Tidak ada waktu untuk mengamati dan mengambil peluang besar bagi kemajuan usaha dan bisnisnya.

Di era digital seperti sekarang ini. Dengan arus informasi yang luar biasa banyaknya dan organisasi yang multi ruwet, maka bisa jadi seorang pemimpin bisnis menghabiskan waktunya lebih dari 8 jam untuk dealing dengan proses-proses yang harus dilaluinya.

Rapat, tanda tangan yang segunung, laporan-laporan yang harus dibaca dll. Sehingga ya… pemimpin tersebut pasti akan sangat-sangat sibuk. Dengan volume kesibukan seperti itu Pemimpin menjadi sulit untuk berpikir jernih untuk membuat loncatan-loncatan baru bagi usaha yang ditekuninya.

Quality VS Quantities
Jika kita melihat pekerjaan seorang pemimpin, jika items (Quantities) kerja pemimpin tersebut terlalu banyak, bagaimana mungkin mereka bisa mempunyai Quality yang baik?

Untuk meningkatkan kualitas kerja mereka maka sesungguhnya pemimpin harus pintar-pintar mendelegasi pekerjaannya supaya …. Apa? Supaya dia tidak ada kerjaan apa-apa… Dengan begitu ia bisa melihat setiap items pekerjaannya yang sekarang dikerjakan anak buahnya lalu meningkatkan kualitas bahkan output dari pekerjaan tersebut.

Jika Anda terlalu sibuk dan tidak mampu menghilangkan 50% pekerjaan anda, belajarlah dari Tim Ferriss, ia punya buku yang menarik yang bahkan sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. The 4-hour workweek.

Sekedar informasi aja, beberapa founder-founder perusahaan terkenal seperti Steve Jobs, Mark Zuckerberg, Tim Ferriss biasanya mempunyai apa yang disebut sebagai “Think Weeks”, mereka memasukkannya di dalam agenda tahunannya mereka “Think Weeks” tersebut. Mereka menghabiskan minggu itu untuk melakukan refleksi, membaca buku, berpikir dan “menyucikan” dirinya dari dunia bisnis yang digelutinya. Bahkan istilah “Think Weeks” ini menjadi terkenal karena Bill Gates yang sering mempromosikannya.

Jadi jika Anda adalah pemimpin perusahaan / organisasi, jangan lupa, set up Think weeks dan buatlah tangkapan besar seperti bison di atas…. Dan kini tanpa kita sadari kita sudah memasuki Semester kedua, apa pelajaran penting yang kita dapati di Semester I, apa yang bisa atau perlu diefektifkan, apa yang bisa diefisienkan?

”Doing nothing is better than being busy doing nothing.” - Lao Tzu

Have a GREAT Day! GC


Next Topics :
> Efisiensi laporan perusahaan dengan CRM/ERP Program
> Apps Mobile " Point of Sales " control Sales Team 
> Smart Sales Program
> Tutoriol Pembuatan Apps Mobile
> Plastic Wrapping and OPP Tape/Lakban Supplier